Mendaki gunung adalah salah satu aktivitas luar ruang yang semakin banyak diminati, terutama oleh kalangan anak muda yang ingin mencoba pengalaman baru, merasakan kedekatan dengan alam, serta meraih kepuasan atas pencapaian diri. Meski demikian, mendaki gunung tidak hanya tentang sampai di puncak. Bagi pemula, memiliki panduan yang jelas sangat penting agar perjalanan tetap aman, nyaman, dan berkesan.
Dalam artikel ini, kita akan membahas secara rinci panduan mendaki gunung untuk pemula, mulai dari persiapan fisik, memilih gunung yang tepat, membawa perlengkapan yang diperlukan, tips–tips keamanan, hingga hal-hal yang sering terlewat tapi sangat penting. Mari mulai perjalanan mendakimu dengan bijak!
Mengapa Mendaki Gunung?

Puncak Gunung Kerinci, Sumber Foto Kompas.com
Mendaki gunung bukan hanya sekadar trend, tapi juga memberikan manfaat yang sangat besar:
- Membantu meningkatkan kesehatan fisik dan mental
- Melatih kesabaran, kerja sama, serta ketahanan diri
- Menikmati keindahan alam yang tidak bisa dirasakan dengan mudah hanya menggunakan kendaraan
- Mendapatkan foto–foto yang bisa diposting di Instagram dan pengalaman berkesan yang tak terlupakan
Namun, semua manfaat tersebut hanya bisa dirasakan jika kamu mendaki dengan persiapan yang cukup, terutama jika ini adalah kali pertama kamu mendaki gunung.
1. Pilih Gunung yang Cocok untuk Pemula
Bagi pemula yang baru mulai mendaki, sebaiknya tidak langsung memilih gunung dengan medan yang sangat menantang. Berikut beberapa gunung yang cocok untuk pemula di Indonesia:
Gunung Prau (Dieng)
- Ketinggian: 2.565 mdpl
- Durasi pendakian: 2–3 jam
- Keunggulan: View golden sunrise, bukit-bukit savana
Gunung Andong (Magelang)
- Ketinggian: 1.726 mdpl
- Durasi: 1–2 jam
- Keunggulan: Cocok untuk pendaki solo atau keluarga
Gunung Batur (Bali)
- Ketinggian: 1.717 mdpl
- Durasi: 2–3 jam
- Keunggulan: Sunrise view + panorama Danau Batur
Mulailah dengan gunung–gunung yang lebih kecil terlebih dahulu sebelum mencoba gunung–gunung yang lebih tinggi seperti Gunung Semeru, Rinjani, atau Kerinci.
2. Persiapan Fisik dan Mental

Sumber Foto eigeradventure.com
Latihan Fisik
Latihan selama 2-4 minggu sebelum mendaki. Fokus pada:
- Berlari ringan atau jogging untuk memperkuat jantung dan paru-paru
- Naik dan turun tangga untuk meniru kondisi medan yang curam
- Squat dan plank untuk memperkuat otot kaki dan perut
- Peregangan untuk meningkatkan kelenturan tubuh
Mentalitas Mendaki
Mendaki bukanlah kompetisi. Kamu harus:
- Siap menghadapi medan yang sulit
- Berkomitmen menjaga lingkungan sekitar
- Bersedia bekerja sama dengan anggota tim pendakian.
3. Checklist Peralatan Mendaki Gunung untuk Pemula

sumber foto freshoffthegrid.com
Berikut adalah daftar peralatan yang wajib dibawa saat mendaki:
a. Pakaian dan Alas Kaki
- Sepatu hiking anti-slip (contoh: Eiger Ventura, The North Face, atau Decathlon Quechua)
- Jaket waterproof
- Celana gunung (hindari jeans)
- Kaos dry-fit
- Kupluk/syal/sarung tangan
b. Peralatan Tidur
- Tenda ringan (ultralight tent 1–2 orang)
- Matras gulung/inflatable mat
- Sleeping bag (sesuaikan suhu gunung)
c. Peralatan Logistik
- Kompor portable & gas kaleng
- Nesting / peralatan makan
- Air minum minimal 2 liter
- Makanan instan + camilan (energi bar, cokelat, kacang)
d. Safety & Survival Tools
- Headlamp atau senter + baterai cadangan
- P3K pribadi
- Peluit darurat
- Rain cover tas
- GPS atau peta jalur (bisa pakai aplikasi Komoot atau AllTrails)
- Powerbank (lebih baik solar panel)
4. Tips Mendaki Gunung Pertama Kali

Dengan semangat dan persiapan yang matang, gunung akan jadi sahabat terbaikmu. Ini panduan lengkap untuk para pendaki pemula
a. Jangan Sendirian
Mendaki gunung sendirian memang terdengar menantang, keren, bahkan bagi beberapa orang dianggap sebagai tes ketangguhan. Namun kenyataannya, mendaki sendirian sangat berbahaya dan bisa membahayakan nyawa, terlebih jika kamu masih pemula.
b. Ikuti Aturan Basecamp
Selalu lapor ke pos pendakian, isi buku tamu, dan patuhi peraturan lokal. Jangan egois dengan membuka jalur sendiri atau meninggalkan kelompok.
c. Bawa Sampah Turun
Gunung bukan tempat membuang sampah. Siapkan kantong sampah pribadi dan pastikan semua sampahmu dibawa kembali turun.
d. Istirahat Cukup
Jangan memaksakan tubuh. Atur napas, minum secara rutin, dan ambil jeda setiap 30–60 menit.
e. Cek Cuaca Sebelum Mendaki
Gunakan aplikasi BMKG atau Windy untuk melihat potensi hujan atau badai.
5. Tips Menghemat Biaya Mendaki
Mendaki bisa murah jika kamu pintar menyiasatinya:
- Sewa peralatan mendaki di komunitas atau platform outdoor
- Naik kendaraan umum menuju basecamp (seperti bus, travel, atau kereta)
- Bawa makanan sendiri dari rumah
- Join open trip khusus pendakian (sering kali lebih hemat biaya dan lebih terorganisir)
6. Potensi Risiko dan Cara Menghindarinya
a. Hypothermia
Pendakian gunung adalah kegiatan yang menantang dan menyenangkan, tapi juga memiliki risiko serius, salah satunya hypothermia. Kondisi ini bisa mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat.
Gejala: Menggigil, bicara cadel, tubuh kaku
Solusi: Pakai pakaian berlapis, hindari pakaian basah, cari tempat kering
b. Kram atau Cedera
Salah satu risiko yang sering dihadapi para pendaki adalah kram otot dan cedera, terutama di bagian kaki, lutut, atau pergelangan.
Solusi: Pemanasan sebelum mendaki, bawa salep otot, istirahat berkala
c. Tersesat
Tersesat di gunung bukan hal sepele. Banyak kasus pendaki hilang karena salah jalur, kurang persiapan, atau terlalu percaya diri. Dalam kondisi darurat, salah langkah bisa berujung fatal. Maka dari itu, penting sekali bagi pendaki — terutama pemula — memahami cara mencegah dan menghadapi situasi tersesat.
7. Asuransi Perjalanan Outdoor: Penting?
Banyak yang meremehkan hal ini, padahal:
- Biaya evakuasi bisa mahal
- Cedera ringan hingga parah bisa terjadi
Beberapa pilihan asuransi perjalanan outdoor terbaik:
- Simas Insurtech Travel Safe
- Zurich Travel Adventure
- AXA Mandiri Travel Insurance
Dengan biaya premi mulai dari Rp20.000, kamu bisa mendapat perlindungan selama mendaki.
8. Gunakan Aplikasi Bantu Pendaki

Jangan cuma andalkan insting! Aplikasi pendaki gunung bantu kamu navigasi, cuaca, hingga jalur aman secara real-time.
Beberapa aplikasi yang bisa sangat membantu:
- Komoot – Navigasi jalur hiking
- AllTrails – Rekomendasi rute gunung
- PeakFinder – Mengenal nama-nama gunung dari kamera
- Offline Maps – Maps.me atau Google Maps Offline
- MeteoBlue atau Windy – Prakiraan cuaca gunung
9. Etika Mendaki Gunung
- Jangan merusak vegetasi
- Tidak mengambil apapun dari alam
- Jaga volume suara
- Hormati kearifan lokal dan larangan adat
- Hindari overfoto-foto jika melewati tempat sakral
10. Inspirasi Komunitas Mendaki
Bergabunglah dengan komunitas seperti:
- Pendaki Gunung Indonesia
- Backpacker Jakarta
- Atau jika kamu mahasiswa bisa gabung Mapala yang ada di Kampus
Kamu bisa berbagi pengalaman, info trip, bahkan dapat mentor untuk mendaki pertama kali.
Kesimpulan: Siapkan Diri, Lalu Nikmati Perjalananmu
Mendaki gunung bisa menjadi pengalaman yang benar–benar mengubah hidup. Namun, bagi pemula, langkah terbaik adalah terlebih dahulu belajar, mempersiapkan diri dengan matang, dan tidak tergesa-gesa mengejar puncak. Lebih baik menikmati perjalanan, menghargai alam sekitar, dan membawa kenangan serta cerita yang bermakna pulang.
Jadi, apakah kamu sudah siap melakukan pendakian pertamamu?
FAQ – Pertanyaan Umum Seputar Pendakian untuk Pemula
Q: Apakah mendaki harus mahal?
A: Tidak, asal pintar mengatur logistik dan menyewa peralatan.
Q: Apakah mendaki aman untuk wanita?
A: Sangat aman, terutama jika mendaki dalam kelompok dan rute populer.
Q: Umur berapa yang aman untuk mulai mendaki?
A: Mulai dari usia 12 tahun dengan pengawasan, atau 17+ untuk pendakian mandiri.
Q: Kapan waktu terbaik untuk mendaki gunung di Indonesia?
A: Bulan April–Oktober (musim kemarau), hindari musim hujan.